Selasa, 25 Oktober 2011

pengantar agribisnis


III. UNSUR UNSUR MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS

3.1. Konsep Dasar Manajemen Bisnis

     Salah satu tujuan dibentuknya organisasi bisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan (profit) dalam menjalankan aktivitasnya. Dengan kata lain organisasi bisnis merupakan sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan (profit) dalam kegiatan bisnisnya dengan bernagai upaya melalui kerjasama di dalam organisasi.  Dari berbagai pendapat para ahli manajemen dapat didefinisikan sebagai ” Usaha pengelolaan sumberdaya (faktor-faktor produksi dan sumberdaya manusia)dalam suatu organisasi melalui rangkaian kegiatan yang meliputi Perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan (pengarahan),pengkoordinasian dan pengendalian pengawasan dengan tujuan untuk memperoleh profit melalui prinsip efisiensi dan efektifitas.
     Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen pada dasarnya merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan kegiatan yang terkait dengan pencapaian tujuan.  Dalam menyelesaikan kegiatan tersebut terdapat tiga faktor yang terlibat, yaitu : 1. Adanya penggunaan sumberdaya organisasi, baik sumberdaya manusia (SDM), sumberdaya alam (faktor-faktor produksi) maupun sumberdaya lainnya. 2. Adanya proses yang bertahap mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan (pengarahan), implementasi sampai dengan pengendalian pengawasan dan 3. Adanya seni pengelolaan dalam menyelesaikan kegiatan.
     Manajemen diperlukan sebagai upaya agar kegiatan bisnis dapat berjalan secara efektif dan efisien. Agar manajemen yang dilakukan mengarah kepada kegiatan bisnis secara efektif dan efisien, maka manajemen perlu dijelaskan berdasarkan fungsi-fungsi (managerial functionsI).
1. Perencanaan (planning), adalah proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan dimasa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.  Diantara kecenderungan dunia bisnis sekarang, seperti merencanakan bisnis yang ramah lingkungan, merancang organiasi bisnis yang mampu bersaing dalam pasar global.  Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah : 1. Menetapkan tujuan dan target bisnis, 2. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut, 3. Menentukan sumberdaya yang diperlukan dan 4. Menetapkan standar / indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis.
2. Pengorganisasian (organizing), adalah proses yang menyangkut tentang strategi dan taktik yang telah dirumuskan  dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada fungsi ini antara lain, meliputi ; 1. Mengalokasikan sumberdaya, merumuskan  dan menetapkan tugas dan prosedur yang diperlukan, 2. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan, tanggung jawab dan pendelegasian wewenang, 3. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia (tenaga kerja) dan 4. Kegiatan penempatan sumberdaya manusia pada posisi yang tepat.
3.  Pengimplementasian atau Directing, yaitu proses imlementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh bagian dalam organisasi serta proses memotivasinya agar dapat menjalankan tanggung jawab dengan penuh kesadaran dan prodiktivitas yang tinggi.  Kegiatan yang dilakukan dapat berupa : 1. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, supervisi, dan pemberian motivasi kepada pegawai agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan, 2. Memberikan tugas dan penjelasan secara rutin mengenai pekerjaan yang harus dilakukan dan 3. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
4. Pengendalian dan pengawasan (controling ), yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan kemungkinan perubahan-perubahan yang dilakukan karena pengaruh internal atau eksternal lingkungan bisnis yang dihadapi.  Kegiatan yang dilakukan dapat berupa : 1. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. 2. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang ditemukan dan 3. Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.  

3.2. Fungsi Operasional Dari Manajemen

          Fungsi-fungsi manajemen yang dijalankan menurut tahapan tertentu dapat sangat berbeda apabila dimplementasikan pada fungsi operasionalnya.  Secara operiasional, fungsi perencanaan untuk sumberdaya fisik/ alam atau untuk keuangan.  Demikian juga akan berbeda jika dilihat dalam fungsi pengorganisasiannya, pengarahannya, hingga pengawasannya.
  
    Berdasarkan operasionalisasinya, manajemen organisasi bisnis dapat dibedakan secara garis besar menjadi fungsi-fungsi sebagai berikut :



a. Manajemen Sumberdaya

      Merupakan penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untk memperoleh sumberdaya manusia yan terbaik bagi bisnis yang dijalankan dan tentang cara SDM yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja dalam organisasi dengan kualitas pekerjaan yang setantiasa konstan atau meningkat.

b. Manajemen Produksi

     Merupakan penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan sesuai dengan selera konsumen, dengan teknik produksi yang efisien. Kegiatan produksi pada dasarnya merupakan proses tentang cara sumberdaya input dapat diubah menjadi produk output berupa barang dan jasa.  Pada kegiatan ini termasuk pula pemilihan lokasi, layout kegiatan produksi, sampai dengan lokasi penyimpanan produk.

c. Manajemen Pemasaran

     Merupakan kegiatan yang intinya mengidentifikasi barang dan jasa apa saja yang dibutuhkan konsumen dan cara kebutuhan tersebut dapat diwujudkan.  Untuk dapat mengidentifikasi barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen dibutuhkan riset pemasaran tentang selera / keinginan konsumen agar diperoleh informasi tentang aspek-aspek dari keinginan konsumen tersebut.  Selanjutnya informasi diteruskan ke bagian produksi untuk dapat diwujudkan dalam bentuk produk barang dan jasa.


d. Manajemen Keuangan

    Merupakan kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukanmampu mencapai tujuannya secara ekonomis, yaitu diukur berdasarkan profit.  Tugas manajemen keuangan, antara lain merencanakan anggaran yang diperlukan dalam periode kegiatan dan sumber-sumber pembiayaan diperoleh, bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis dan bagaimana hasil dari seluruh alokasi modal yang digunakan untuk penjualan dapat selalu melebihi semua biaya yang telah dikeluarkan sebagai indikator pencapaian profit perusahaan.

 e. Manajemen Informasi

    Merupakan kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang.  Untuk memastikan itu manajemen informasi bertugas menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun eksternal yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat.  Penggunaan teknologi informasi seperti, komputer, TV, Radio dan teknologi inmormasi lainnya akan mempermudaj manajemen informasi dalam menyusun, perencanaan, pengerjaan dan penyediaan informasi bisnis yang diperlukan setiap saat.                  

3.3. Manajer Sebagai Pelaksana Manajemen

     Manajer adalah orang melakukan kegiatan manajemen yang merupakan individu yang bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi yang dijalankan bersama anggota organisasi lainnya. Dalam setiap organisasi bisnis, manajer bertugas memastikan keseluruhan tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi dapat diwujudkan melalui rangkaian kegiatan manajemen, baik yang bersifat fungsionalmaupun operasional. Dengan demikian tugas manajer adalah mewujudkan tujuan organisasi agar dapat tercapai secara efektif dan efisien melalui serangkaian kegiatan manajemen secara fungsional dan operasional.
     Untuk dapat mengimplementasikan kegiatan manajemen sesuai dengan fungsinya masing-masing, diperlukan beberapa keahlian manajemen (managerial skills) yang bagi setiap individu yang terlibat dalam kegiatan organisasi bisnis.  Keahlian-keahlian tersebut meliputi :
a. Keahlian teknis (technical skills), yaitu keahlian yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan spesifik tertentu, seperti mengoperasikan : mesin, peralatan, komputer, mendesain bangunan, membuat layout perusahaan dan lain-lain.
b. Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi dengan karyawan dan masyarakat (human relation skills), yaitu keahlian dalam memahami dan dan melakukan interaksi dengan karyawan dan bernagai kelompok masyarakat, seperti : memotivasi, bernegosiasi, meyakinkan orang dan lainnya.
c. Keahlian konsetual (Conseptual skills ), yaitu keahlian dalam berpikir secara abstrak, sistematis, termasuk mendiagnose dan menganalisis berbagai masalah dalam situasi yang berbeda-beda, bahkan keahlian untuk memprediksi kemungkinan yang terjadi pada masa mendatang.
d. Keahlian dalam pengambilan keputusan (decesion making skills), yaitu keahlian untuk mengidentifikasi masalah sekaligus menawarkan berbagai alternatif solusi atas permasalah yang dihadapi.
e. Keahlian dalam mengelola waktu (time management skills), yaitu keahlian dalam memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien.

3..4. Tingkatan Tingkatan Manajemen

    Pada implementasi operasional sangat jarang dijumpai bahwa satu orang menguasai seluruh keahlian yang dibutuhkan dalam organisasi hingga diperlukan banyak orang dengan spesialisasi tertentu dengan tugas dan peran serta tingkatan yang berbeda-beda. Tugas dan peran dari setiap orang tersebut secara organisasional dibagi menjadi beberapa tingkatan yang disebut hierarkhi manajemen yang meliputi :
a. Manajemen tingkat Puncak (Top Management), biasanya terdiri dari direktur utama dan direktur-direktur bidang.  Pada tingkatan manajemen ini, keahlian yang diperlukan terutama dalam menyusun konsep (conseptual skill), pengambilan keputusan, manajemen global, manajemen waktu dan komukasi.
b. Manajemen tingkat Menengah (Middle management), biasanya terdiri dari para manajer, kepala divisi atau kepala cabang.  Pada manajemen tingkatan ini keahlian yang diperlukan antara lain keahlian membuat konsep, komukasi, pengambilan keputusam dan juga keahlian teknis.
c. Manajemen supervisi atau Tingkat Pertama (Supervisory or First-line management).  Biasanya terdiri dari para supervisi, ketua kelompok dan yang sejenis.  Keahlian yang diperlukan pada manajemen tingkatan ini antara lain keahlian komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen waktu dan keahlian teknis.
d. Manajemen Non Supervisi (Low Management).  Biasanya terdiri dari kelompok pekerja, pegawai, buruh.  Keahlian yang diperlukan pada tingkatan manajemen ini adalah keahlian dibidang teknis, komukasi dan manajemen waktu.   
            Keahlian komunikasi harus dimiliki oleh setiap tingkatan manajemen mulai dari top manajer sampai pada manajer tingkat bawah.  Hal ini dianggap penting karena denga adanya komunikasi yang baik pada antar tingkatan manajemen, kesalahan interpretasi dari setiap kebijakan yang akan dijalankan dapat ditekan serendah mungkin sehingga setiap individu yang ada dalam satu organisasi akan mempunyai persepsi yang sama terhadap kebijakan yang akan dioperasionalkan.  Dengan demikian target dan tujuan yang akan dicapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
            Dalam setiap tingkatan manajemen sesuai dengan jabatan masing-masing personil dalam organisasi, harus diberikan batasan tugas dan wewenang yang jelas agar tidak terjadi in efisiensi dan diperoleh hasil kinerja yang optimal.  Pada posisi manajer puncak (Top manager), harus lebih berkonsentrasi pada aspek-aspek kegiatan yang berhubungan dengan penyusunan kebijakan, konsep-konsep pengembangan dan hal-hal yang berhubungan dengan pemikiran pemecahan masalah namun juga harus mengetahui secara umum dengan aspek-aspek kegiatan yang bersifat teknis operasional.  Manajer tingkat menengah (middle manager) harus lebih berkonsentrasi pada aspek-aspek kegiatan yang berhubungan dengan kebijakan dan konseptual bersamaan dengan kegiatan yang berkaitan dengan aspek-aspek teknis operasional.  Sedangkan personil yang menduduki jabatan manajer tingkat bawah (low manager), harus lebih berkonsentrasi pada kegiatan-kegiatan yang bersifat teknis operasional ( misalnya : operator alat dan mesin).
      Namun demikian ketiga posisi jabatan tersebut harus memiliki keahlian (skill) dalam aspek komunikasi (human skill) sehingga terlepas dari masing-masing jabatan yang disandang oleh tiap personil komunikasi tetap terbuka pada setiap individu yang berada  dalam organisasi tersebut.  Kondisi tersebut dapat menciptakan optimalisasi kinerja organisasi karena dapat menempatkan setiap orang pada posisi the right man on the right place ( penempatan personil sesuai dengan keahlian yang dimilikinya).     
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar